Senin, 24 Juni 2013

Minggu, 23 Juni 2013

DKCS Majene, Siap Layani Perekaman e-KTP Mobile
MAJENE, FAJAR -- Jika perekaman e-KTP mengalami hambatan di lapangan, pemda siap turun melayani sistem mobile. "Agar pelayanan ini lancar, kami harap Camat dan Lurah segera lapor jika ada kendala," ucap Nadjib Atjo, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS) Majene, Kamis kemarin, lanjut dia, pihaknya telah mengundang seluruh Camat, Kepala Desa dan Lurah untuk membahas soal validasi data wajib KTP bagi anak dan siswa yang baru beranjak usia 17 tahun. (kdr)
DKCS : Perekaman e-KTP Majene Terealisasi 100 Persen Majene, Sulbar (ANTARA News) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menyatakan, perekaman kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP Majene telah terealisasi 100 persen. Kepala DKCS Majene, Atjo Taswin Burhanuddin, di Majene, Kamis, mengatakan, Majene mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena merupakan kabupaten tercepat di Sulbar dalam proses penyelesaian dan perekaman e-KTP sesuai kuota yang harus direalisasikan, baik kuota nasional maupun kuota kabupaten. "Saat ini, kami melakukan pembaharuan data sebab selama ini data kependudukan sangat amburadul, mungkin ini bukan hanya terjadi di Majene, di beberapa daerah lain dengan menggunakan sistem manual pasti menemukan masalah serupa," ungkapnya. Kuota e-KTP yang harusnya direalisasikan untuk tingkat kabupaten sebanyak 110.848 wajib KTP, sementara untuk kuota nasional sebanyak 89.585 wajib KTP. Namun, akibat kesalahan sistem pendataan manual selama ini, DKCS menyatakan tidak seluruh yang terdata melakukan perekaman. Beberapa di antaranya yang tidak bisa direkam dalam e-KTP adalah wajib KTP yang telah meninggal dunia, telah pindah domisili, memiliki KTP ganda, serta beberap masalah lain dan DKCS sendiri belum sempat memperbaharui sistem pendataannya hingga program e-KTP ini dijalankan di Majene. "Untuk itu, kami sementara melakukan verifikasi ulang terhadap beberapa data wajib KTP yang dianggap sudah terhapus dari kependudukan Majene akibat beberapa syarat pendukung tersebut, sehingga tidak lagi menimbulkan masalah di kemudian hari," ujar Atjo. Menghindari kesalahan sistem pendataan seperti yang terjadi saat menggunakan sistem manual, DKCS mengharapkan agar seluruh warga segera melaporkan anggota keluarganya yang telah meninggal dunia maupun yang baru lahir sehingga lebih mudah diimput dalam data kependudukan. "Salah satu penyebab sistem kependudukan kita amburadul adalah minimnya kesadaran warga untuk melaporkan ke DKCS jika salah satu anggota keluarganya meninggal dunia dengan penghapusan dari data kependudukan maupun baru laihir dengan penerbitan akta kelahiran," ucapnya. (T.KR-AHN/F002) penerbit:AntaraNews.com

Jumat, 21 Juni 2013

VISI dan MISI Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kab. Majene

VISI TERTIB ADMINDUK DENGAN PELAYANAN PRIMA MENUJU PENDUDUK YANG BERKUALITAS MISI - MENGEMBANGKAN KEBIJAKAN DAN SISTEM UNTUK MENGHIMPUN DATA KEPENDUDUKAN SERTA MENERTIBKAN IDENTITAS DAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN - MENGELOLAH SISTEM DAN PELAYANAN ADMINISTRASI SESUAI PRINSI- PRINSIP PEMERINTAH YANG BAIK - PRIORITAS DALAM MELAKSANAKAN SISTEM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) YANG TERDIRI ATAS 3 PILAR KEGIATAN YAITU : A. PENDAFTARAN PENDUDUK B. PENCATATAN SIPIL DAN C. PENGELOLAAN INFORMASI KEPENDUDUKAN

Rabu, 19 Juni 2013

PEREKAMAN e-KTP - MAJENE TERBAIK SULAWESI BARAT

Perekaman e-KTP di kabupaten Majene baru saja resmi di launching (3/07/2012) hari ini di kecamatan Banggae. Dari data terakhir per 29 juni, persentase wajib e-KTP di Majene yang telah direkam yakni 6,35 persen atau 7.047 dari 110.848  wajib e-KTP. Dari indikator inilah, menurut kepala dinas catatan sipil dan kependudukan, Atjo Taswin, Majene masih menjadi yang terbaik di Sulbar.
Informasi ini diperoleh dari koordinator pelaksanaan e-KTP wilayah sulbar yang juga perwakilan direktorat jendral catatan sipil dan kependudukan pusat, Dr. Handayani Ningrum SE, Msi.
“Tadi saya ditelpon Ibu Ningrum , bahwa Majene masih yang terbaik di Sulbar. Apalagi data terakhir ini sejak 29 Juni, otomatis akan bertambah terus hingga Juli ini,” jelasnya.
Bupati Majene Kalma Katta yang juga ikut merekam data kependudukannya bersama keluarga di Banggae, menghimbau agar pelaksanaan e-KTP bisa rampung sesuai target pada Oktober 2012.
Ia meminta agar seluruh pemerintahan di kecamatan bekerja keras dan serius. Karena ini bukan hanya program nasional tapi juga Mendagri telah mempertaruhkan jabatanya untuk ini.
”Semuanya harus serius, mengenai laporan terakhir kalau Majene masih menjadi yang terbaik di Sulbar, saya harap itu bisa dipertahankan. Dan bagi kabupaten yang sukses melaksanakan program ini, akan ada penilaian dan reward dari Mendagri,” papar Kalma.
Ia menambahkan, untuk kecamatan Tubo yang baru saja mengalami kecurian perangkat e-KTP agar tetap bersabar sambil menunggu alat-alat yang akan datang.
Sementara untuk kecamatan Ulumanda, ia menghimbau agar seluruh persiapan perekaman dilakukan secara serius dan menjemput para wajib e-KTP ke tempat perekaman.
sumber:Oleh: Anugrawaty M. Sila / Ilham. K

mekanisme pelaksanaan perekaman data



Selasa, 18 Juni 2013

sekilas kabupaten majene

SEKILAS KABUPATEN MAJENE

Kabupaten Majene adalah salah satu dari 5 Kabupaten dalam wilayah propinsi Sulawesi Barat dengan panjang pantai 125 Km yang terlatak di pesisir pantai Sulawesi Barat memanjang dari Selatan ke Utara dengan luas 947,84 Km. Kabupaten Majene terdiri terdiri dari 8 Kecamatan yaitu Banggae, Banggae Timur, Pamboang, Sendana, Tammero’do Sendana, Tubo Sendana, Malunda dan Ulumanda, yang meliputi 40 desa dan kelurahan.
Ibukota Kabupaten Majene terletak di Kecamatan Banggae dengan luas perkotaan 5.515 km, yang berada di posisi selatan Kabupaten Majene, dengan jam tempuh sekitar 3 jam sampai 4 jam dari ibukota Sulawesi Barat (Mamuju) yaitu ± 142 km.
Secara geografis Kabupaten Majene terletak pada posisi 2' 38' 45” sampai dengan 3' 38' 15” Lintang Selatan dan 118'45' 00” sampai 119'4'45” Bujur Timur, dengan berbatasan di sebelah utara Kabupaten Mamuju, sebelah timur Kabupaten Polewali Mandar, sebelah selatan Teluk Mandar, dan Sebelah Barat adalah Selat Makassar. Klasifikasi kemiringan tanah secara keseluruhan relatif miring dengan persentase wilayah yang mengalami erosi sebesar 3,41 % dan luas wilayah kabupaten, dengan suhu udara kantara 21 C sampai 34 C, serta jumlah hari hujan 208 hari.
Kabupaten Majene berada pada ketinggian yang bervariasi antara 0 – 1.600 meter di atas permukaan laut, Daerah ini mempunyai topografi yang sebagian besar merupakan lahan perbukitan dengan vegetasi yang mulai rusak akibat adanya pembukaan hutan menjadi sawah ladang (30% dari luas total 94,784 ha).  Sisa dari lahan yang ada berupa daratan aluvial  pantai dan batuan gamping (70%) sehingga potensi aliran sungai gunung dan mata air terbatas, apalagi di musim kemarau.
Jumlah penduduk Kabupaten Majene adalah 137.474 jiwa yang terdiri dari jumlah pria 66.494 jiwa dan jumlah perempuan 70.980 jiwa dengan kepadatan 1.060 jiwa per km untuk Kota Majene (Kec. Banggae). Tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Majene adalah 0,21% pertahun, dan 1,40% pertahun untuk Kota Majene. Penduduk Kabupaten Majene mayoritas beragama Islam 137.214 jiwa, Kristen 256 jiwa, Hindu 0 jiwa, Budha 4 jiwa dengan sarana peribadatan yaitu Masjid 214 buah, Langgar 61 buah, Musholla 40 buah dan gereja 1 buah.